Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
teknik yang dapat digunakan
untuk membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:
1.
Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam
dibawah pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran
logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran
logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan
logam yang akan di sambungkan. Pematrian
banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri, namun tidak
dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di terapkan pada
kondisi-kondisi di bawah ini :
a. Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan
yang peka terhadap suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan
kerugian (mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak
ataupun pecah).
b. Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat
berbeda, misalnya baja dan kuningan, tembaga, logam keras.
c. Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil,
sangat tipis atau bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
d. Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka
terhadap panas, misalnya perkakas.
e. Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan
lain-lain).
2. Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Teknik
tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari
batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini
digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan
nya.
b. Teknik
tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang
bentuk dan hiasan nya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini
diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan
lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian
dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini
perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat
dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan.
3. Teknik
Grafir
Teknik
grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu,
teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari:
1. Trofi.
2. Aksesori.
3. Perhiasan dan hingga.
4. Alat tulis.
Teknik
grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut:
a. Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan
menggunakan laser untuk menghasilkan pola garis
b. Raster Engraving
Raster engraving adalah proses raster yang akan
menghasilkan gambar dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada
material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.
4. Teknik Etsa
Teknik etsa
adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga.
Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang
halus. Teknik etsa
adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan
bahan kimia tertentu.
Bahan yang
dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah
berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :
1. Pelat tembaga
2. Kuningan
3. Aluminium dan
4. Seng
5. Teknik Bubut
Bubut
adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda
kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat
disebut dengan umpan.
6. Teknik Las
Pengelasan adalah teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam
pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan
menghasilkan sambungan yang kontinu.
7. Teknik Ukir
Mengukir
adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang
di ukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain sebagai
berikut :
1. Ukiran tembus (krawangan).
2. Ukiran rendah.
3. Ukiran tinggi (timbul).
4. Ukiran utuh.
Karya seni
ukir memiliki beberapa fungsi yaitu:
a. Fungsi Hias
Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata
sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.
b. Fungsi
Magis
Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung
simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis yang berkaitan erat
dengan kepercayaan atau sering disebut spiritual.
c. Fungsi
Simbolis
Fungsi simbolis adalah ukiran tradisional yang selain
sebagai hiasan, juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan
dengan spiritual.
d. Fungsi
Konstruksi
Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai
hiasan, juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.
e. Fungsi
Ekonomis
Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk
menambah nilai jual suatu benda.
8. Teknik
Menganyam
Menganyam
adalah salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan bagian lusi
(arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga membentuk suatu
pola tertentu. Anyaman dapat dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut
:
a. Anyaman Silang Tunggal
Anyaman silang tunggal adalah anyaman yang memiliki
dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya.
b. Anyaman Silang Ganda
Anyaman silang ganda adalah teknik menyisipkan dan
menumpang dua benda pipih yaitu pakan (arah horizontal) dan lusi (arah
vertikal) yang berbeda arah.
c. Anyaman 3 Sumbu
Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh
hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman
tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah
ketupat.
d. Anyaman 4 Sumbu
Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan
menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda
arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah di sini makin banyak jumlahnya
(empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang
berlubang-lubang dengan bentuk pola oktagonal (segi delapan beraturan).
ACHMAD MAULANA ADJIE
EmoticonEmoticon